Thursday, January 17, 2008
Eyang (HARTO) Sakit
Mulai awal tahun 2008, bulan Januari memang Indonesia diguncang bencana, musibah longsor - banjir - puting beliung - gempa semua menjadi headlines di hampir semua koran - berita tv - radio - majalah. Tapi sontak (tiba-tiba ingat kata2 ini), semua media mengalihkan mata, pindah berita soal Eyang sakit. Gak penting rasanya update bagaimana kabar korban-korban pasca bencana alam, bagaimana juntrungannya distribusi barang bantuan, bagaimana revitalisasi infrastruktur yang hancur, dsb.
Semua berubah TOTAL
Menjual gambar pak HARTO looks dying, tergolek lemas, di dorong kesana-kemari terasa masih sangat menjual. Tiap hari pak HARTO jadi coverboy dadakan di koran,muncul dengan gaya tanpa make-up, gaya natural after sleep. Tiap 60 menit muncul di breaking news all TV stations. Belum lagi bicara soal, Presiden kita yang rasanya harus keburu-buru balik dari Malaysia, karena kondisi Eyang makin memburuk. Betapa masih sangat KUAT-nya Eyang, dibalik tidurnya masih mampu membuat bangsa ini kalang kabut. SALUT
Lepas dari cerita itu semua, masih ingat di benak Saya. Ingat betul, di sekolah mulai jaman SD selalu ditanamkan, pak harto Bapak? Pembangunaaaaaaannn. Jawaban kompak sekelas. Jujur, saya dulu kagum dengan pak HARTO. Sempat menulis surat juga dulu, tahun 96-an pas hari anak, dikirimkan ke pak Harto. Ada beberapa seri Buku rangkuman surat-surat anak Indonesia untuk pak HARTO pun, lengkap berjajar milik Bapak yang diberikan pada Saya. Meski sekarang tidak sempat saya bawa (masih di rumah bapak). Lebih dari 12 jilid edisi pak Harto - Pembangunan masih ditambah buku judul yang lain. Mungkin ada baiknya buku-buku itu segera saya rapikan, pasti nanti akan punya nilai jual tinggi, hehehe. Kalau kata orang bijak, Tuhan pun Maha pemaaf, semoga bangsa ini juga bisa bijaksana memberikan keputusan buat pak HARTO...and let's sing Menghitung Hari by Krisdyanti...how long he can grin and bear it ? :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment